• About
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
  • Submit Tulisan
BASASINDO
  • Home
  • Bahasa
  • Sastra
  • Pendidikan
  • Lainnya >>
    • Artikel
    • Biografi
    • Makalah
  • Galeri >>
    • Cerpen
    • Pantun
    • Puisi
  • Ruang Download
Home » Pantun » Kumpulan Pantun Jenaka Terbaru

Kumpulan Pantun Jenaka Terbaru

Alfin Fauzan
Add Comment
Pantun
Selasa, 01 Juli 2014
Kumpulan Pantun Jenaka - Ada beberapa jenis pantun yang kita kenal. Salah satunya ialah pantun jenaka, salah satu jenis pantun yang mungkin bagi sebagian orang menjadi favoritnya karena jenis pantun ini sangatlah menghibur. 

Berikut ini ada beberapa pantun yang tergolong pantun jenaka. Semoga dapat menghibur anda.

Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring

Dimana kuang hendak bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat

Anak ayam turun ke bumi,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi

Limau purut di tepi rawa,,
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak 
 
Jalan-jalan ke rawa-rawa,
Jika capai duduk di pohon palm,
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm
 
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati,
Saya bingung kamu pun bingung,
Kenapa ada bunga melati ???!?
 
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh

Pohon kelapa, Pohon durian,,
Pohon Cemara, Pohon Palem,
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
 
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya

Jauh di mata,dekat dihati,
Jauh di hati,dekat dimata,
Jauh-dekat tujuh ratus perak
 
Ada apa diseberang itu,
Mentimun busuk dimakan kalong,
Ada apa diseberang itu,
Bujang bungkuk gadis belong

Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
 
Ada buah manggis,
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur

 
Jalan-jalan ke Kota Arab,
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak bisa diharap,
Bodi bohai betis berkurap

Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
 
Senangis letak di timbangan,
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi

Anak Hindu beli petola,
Beli pangkur dua-dua,
Mendengar kucing berbiola,
Duduk termenung tikus tua
 
Jalan-Jalan ke Kota Sumedang..,
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat banci Bergoyang Dangdut..

Bunga mawar tangkai berduri,
Laris manis pedang cendol,
Aku tersenyum malu sekali,
Ingat dulu suka mengompol
 
Anak cina menggali cacing,
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong

Biduk buluh bermuat tulang,
Anak Siam pulang berbaris,
Duduk mengeluh panglima helang,
Melihat ayam bercengkang keris 
 
Buah jering dari Jawa,
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab

Pohon manggis di tepi rawa,
Tempat datuk tidur beradu,
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat datuk bermain gundu
 
Anak dara Datuk Tinggi,
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan

Jikalau lengang dalam negeri,
Marilah kita pergi ke kota,
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
 
Punggur berdaun di atas kota,
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati

Ketika perang di negeri Jerman,
Ramai askarnya mati mengamuk,
Rangup gunung dikunyah kuman,
Lautan kering dihirup nyamuk
 
Jual betik dengan kandil,
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris

Berderak-derak sangkutan dacing,
Bagaikan putus diimpit lumpang,
Bergerak-gerak kumis kucing,
Melihat tikus bawa senapang
 
Pokok pinang patanya condong,
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri

Tanam pinang di atas kubur,
Tanam bayam jauh ke tepi,
Walaupun musang sedang tidur,
Mengira ayam di dalam mimpi
 
Anak bakau di rumpun salak,
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata

Orang menganyam sambil duduk,
Kalau sudah bawa ke balai,
Melihat ayam memakai tanduk,
Datang musang meminta damai
 
Hilir lorong mudik lorong,
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau

Di kedai Yahya berjual surat,
Di kedai kami berjual sisir,
Sang buaya melompat ke darat,
Melihat kambing terjun ke air


Sumber: http://www.lokerseni.web.id/2014/01/pantun-jenaka.html

Ditulis Oleh : Alfin Fauzan ~ Basasindo

Alfin Fauzan Terima kasih telah mengunjungi tulisan di BASASINDO yang berjudul Kumpulan Pantun Jenaka Terbaru . Anda diperbolehkan untuk menyebarluaskan atau copy paste tulisan ini dengan tetap menyertakan link sumbernya yaitu:

http://basasindo.blogspot.com/2014/07/kumpulan-pantun-jenaka-terbaru.html

:: BASASINDO ::

Tweet
Title : Kumpulan Pantun Jenaka Terbaru
Description : Kumpulan Pantun Jenaka - Ada beberapa jenis pantun yang kita kenal. Salah satunya ialah pantun jenaka, salah satu jenis pantun yang mungki...
Rating : 5

0 Komentar untuk " Kumpulan Pantun Jenaka Terbaru "

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar ( Atom )

Kamus Bahasa Indonesia

Gabung Disini

Submit Tulisanmu

Submit Tulisan Kamu

Tulisan Populer

  • Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Yang Benar
    Sistematika Penulisan Karya Ilmiah - Ilmiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bersifat ilmu/ilmu pengetahuan/memenuhi ...
  • Cerpen "R a s a" Karya Putu Wijaya
    R A S A Karya: Putu Wijaya     Memandangi koran, melahap foto doktor termuda Indonesia I Gusti Ayu Diah Werdhi Sri...
  • Cerpen "Kemarau" Karya Andrea Hirata
      Kemarau Karya: Andrea Hirata   Barangkali karena hawa panas yang tak mau menguap dari kamar-kamar sempit yang dimuati tujuh ana...
  • Cerpen "2010" Karya Putu Wijaya
     2010 Karya: Putu Wijaya   Tak terasa 2010 datang. Semua orang bertanya, apa yang akan terjadi? “Kalau boleh memilih, lebi...
  • Pengertian Ciri dan Unsur Cerpen
    Pengertian, Ciri, dan Unsur Cerpen - Cerpen atau Cerita Pendek merupakan salah satu jenis karya sastra. Cerpen di era sekarang sangatlah...

Kategori

Artikel Bahasa Biografi Cerpen Download Makalah Pantun Pendidikan Puisi Sastra
Back to top!
Copyright © 2014 BASASINDO - All Rights Reserved Design by Mas Sugeng - Edited by AmN